Kamis, 18 November 2010

belajar dari elang



Elang memiliki jangka waktu hidup terlama dari spesies mereka.
Mereka bisa hidup sampai dengan 70 tahun.
Tetapi untuk mencapai umur tersebut, elang harus membuat keputusan penting pada usia 40 tahun-an.
Kukunya yang panjang & fleksibel tidak dapat lagi menangkap mangsa sebagai makanannya.
Paruhnya yang panjang & tajam menjadi bengkok.
Sayapnya yang lama & berat, karena bulunya yang tebal, menusuk dadanya yang membuatnya sulit terbang.
Kemudian, tinggallah elang dengan 2 pilihan, yakni: mati atau melalui proses yang menyakitkan, yakni proses perubahan dalam 150 hari.
Proses itu mengharuskan elang terbang ke puncak gunung dan duduk di sangkarnya.
Disana, elang memukul-mukulkan paruhnya pada batu karang sampai terlepas.
Setelah terlepas, elang akan menunggu paruh barunya tumbuh ke belakang dan kemudian paruh itu akan menarik kukunya. Ketika kuku barunya tumbuh ke belakang, elang mulai mencabuti bulu-bulunya yang lama.
Dan setelah 5 bulan, elang mendapatkan terbangnya yang sangat terkenal, lahir kembali dan hidup selama……………… 30 tahun lagi

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Selasa, 16 November 2010

Fuck Oportunis…!!!



Di Indonesia hanya ada dua pilihan. Menjadi idealis atau apatis. saya sudah lama memutuskan bahwa saya harus menjadi idealis, sampai batas-batas sejauh-jauhnya. (Soe Hok Gie)

Tambahkan satu lagi kawan, OPORTUNIS…!!!

Arti dari oportunis:
opor·tu·nis·me (n) paham yg semata-mata hendak mengambil keuntungan untuk diri sendiri dr kesempatan yg ada tanpa berpegang pd prinsip tertentu.

Apakah kehidupan ini sudah begitu susah dan begitu kejam sehingga melahirkan paham ini? mungkin, tetapi satu hal yang pasti kita HARUS waspada terhadap orang yang menerapkan paham laknat ini. Bagaimana tidak, orang dengan tipe OPORTUNIS tidak segan untuk “membunuh” harga diri , teman, rekan, bahkan saudara sendiri agar tercapainya tujuan. Untuk apa? untuk apa lagi kalau bukan urusan KEKUASAAN dan PERUT…!!!

Lalu apa bedanya Oportunis dengan PENGKHIANAT? tidak ada bedanya, keduanya bagai air di daun talas, kemana air mengalir, kemana angin berhembus, dimana ada kesempatan, mereka akan selalu hadir dan memposisikan diri di tempat yang kuat dan memanfaatkan situasi untuk keuntungan sendiri.

Oportunis selalu memanfaatkan orang disekelilingnya dengan berbagai dalil yang bisa dibenarkan atau dipaksakan olehnya terhadap orang lain (tentu hanya orang bodoh yang mau menerima begitu saja).

Orang dengan karakter Oportunis tidak akan pernah memiliki kawan sejati, selalu datang dan pergi, ntah pergi karena di tendang atau pergi karena tersadar telah di bodohi.

Sikap Oportunis ini akan semakin berbahaya jika dimiliki oleh orang yang memiliki kekuasaan terlebih kekuasaan absolut di sebuah organisasi, karena seperti yang disebutkan sebelumnya, Oportunis akan mengorbankan SEGALANYA demi keuntungan SENDIRI termasuk menjual organisasi atau menghabisi orang yang bersebrangan dengannya tanpa melihat dampak kedepan kelangsungan organisasi itu sendiri.

YANG PENTING LANCAR, URUSAN PERUT, KANTONG BERES… KEDEPANNYA? CARI PELUANG BARU DAN KORBAN BARU SAJA. SELESAI.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO